Minggu, 07 Februari 2016

Pengertian dari Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap, dan Keterangan

SPOK - farizbaiquni.blogspot.com
Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan ataupun tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Jabatan atau fungsi dalam kalimat meliputi subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Nah berikut merupakan pengertian secara singkat namun jelas mengenai jabatan kalimat tersebut.

- Subjek (S)
Subjek adalah fungsi inti kedua setelah predikat. Bentuk subjek biasanya berupa nomina, baik berupa kata, frasa, maupun klausa. Untuk menentukan subjek, dapat ditentukan dengan menggunakan pertanyaan siapa dan apa.

- Predikat (P)
Pada suatu kalimat, predikat menjadi fungsi paling inti karena hubungan antara fungsi-fungsi yang lain melalui predikat. Predikat pada umumnya menyatakan suatu tindakan (aksi), proses, presitiwa, keadaan, atau perihal.

- Objek (O)
Objek merupakan bagian yang menerangkan langsung terhadap predikat kata kerja transitif. Biasanya berupa nomina, atau frasa nominal. Pada kalimat aktif transitif, objek akan bergeser fungsinya menjadi subjek jika kalimat itu dipasifkan.

- Pelengkap (Pel.)
Dalam kalimat, pelengkap menerangkan langsung predikat kata kerja intransitif. Pelengkap memiliki kemiripan dengan objek. Namun, pelengkap tidak dapat menjadi subjek akibat penafsiran kalimat.

- Keterangan (Ket.)
Keterangan merupakan bagian kalimat yang ingin menerangkan selutruh bagian kalimat dan dapat dipindahkan tanpa mengubah makna kalimat tersebut.

Terima Kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat
Artikel ini bersumber dari : 
-  http://rumus-ilmiah.blogspot.co.id/2014/10/jabatan-kalimat-pengertian-subjek.html

Pengertian dari Subjek, Predikat, Objek dan Keterangan

SPOK - Farizbaiquni.blogspot.com
Dalam suatu kalimat terdiri dari beberapa unsur antara lain subyek, predikat, obyek ,pelengkap dan keterangan.

1. SUBJEK
Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa kepada Predikat.
Contoh : 
1. Hadi memelihara binatang 
Siapa memelihara? Jawab : Hadi. (maka Hadia adalah Subjek (S) 
2. Meja itu dibeli oleh paman.
Apa dibeli ? = jawab Meja

- Biasanya disertai kata itu,ini,dan yang (yang ,ini,dan itu juga sebagai pembatas antara subyek dan predikat)
Contoh : 
Anak itu membawa bukuku

2. PREDIKAT
Pada suatu kalimat, predikat menjadi fungsi paling inti karena hubungan antara fungsi-fungsi yang lain melalui predikat. Predikat pada umumnya menyatakan suatu tindakan (aksi), proses, presitiwa, keadaan, atau perihal.

Ciri-cirinya :
- Menimbulkan Pertanyaan apa atau siapa.
Dalam hal ini jika predikat maka dengan pertanyaan tersebut akan ada jawabannya.
Perhatikan pada Subyek diatas. Subyek dan predikat ditentukan secara bersama-sama.

- Kata Adalah atau Ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Kalimat dengan Predikat demikian itu terutama digunakan pada kalimat majemuk bertingkat anak kalimat pengganti predikat.

- Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.

3. OBJEK
Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.

- Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.

- Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.

- Didahului kata Bahwa
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.

4. PELENGKAP
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap.

- Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.

a) Diah mengirimi saya buku baru.
b) Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat.

- Hasil jawaban dari predikat dengan pertanyaan apa.
Contoh :
a. Pemuda itu bersenjatakan parang.
Kata parang adalah pelengkap.
Bersenjatakan apa ? jawab parang ( maka parang sebagai pelengkap )

b. Budi membaca buku.
Membaca apa ? jawab buku (buku sebagai obyek karena dapat
menempati Subyek)

5 KETERANGAN
Dalam kalimat, pelengkap menerangkan langsung predikat kata kerja intransitif. Pelengkap memiliki kemiripan dengan objek. Namun, pelengkap tidak dapat menjadi subjek akibat penafsiran kalimat.

Ciri- cirinya :
-  dapat dipindah –pindah posisinya 
contoh :

Didi sudah membuat tiga kue dengan bahan itu.

S P O K

Dengan bahan itu Didi sudah membuat tiga kue .
Didi dengan bahan itu sudah membuat tiga kue.

- Dari jabatan SPOK menjadi KSPO dan SKPO .Keterangan dapat dipindahkan/disesuaikan strukturnya.

Terima Kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat
Artikel ini bersumber dari : 
- http://bahasaindonesiaonii.blogspot.co.id/2012/12/membedakan-subjek-predikat-objek.html 
-  http://rumus-ilmiah.blogspot.co.id/2014/10/jabatan-kalimat-pengertian-subjek.html


Pengertian Simbiosis Amensalisme dan Contohnya


Contoh Simbiosis Amensalisme / Selain mutualisme, komensalisme, dan parasitisme, dalam pola interaksi antar komponen biotik ekosistem dikenal pula istilah simbiosis amensalisme. Mengenai apa itu simbiosis amensalisme dan contoh-contohnya, kita akan membahasnya secara lugas pada artikel kali ini. Silakan disimak!

Simbiosis amensalisme adalah suatu hubungan timbal balik antar dua simbion yang mana salah satu dari simbion menekan pertumbuhan dan perkembangan simbion lainnya. Simbiosis amensalisme adalah kebalikan dari simbiosis komensalisme. Jika pada simbiosis komensalisme satu simbion diuntungkan sedang satu simbion lain tidak mendapatkan apa-apa, maka pada simbiosis amensalisme, satu simbion mengalami kerugian sedangkan simbion lainnya tidak memperoleh apa-apa.

Simbiosis amensalisme sering dikaitkan dengan istilah alelopati. Alelopati adalah suatu sifat menghambat pertumbuhan organisme di lingkungan sekitar melalui ekskresi zat racun. Zat racun yang dimaksud di sini sering disebut zat alelopati. Zat alelopati yang dikeluarkan oleh satu simbion dapat menghambat simbion lainnya melalui proses menghambat penyerapan unsur hara, menghambat pembelahan sel pada tumbuhan, menghambat sintesis protein, menghambat fotosintesis, menghambat respirasi, menghambat proses aktivasi enzim tumbuhan, melawan suksesi tumbuhan, menyebabkan ketegangan pada membran, menghalau penyebaran tumbuhan, atau dengan menghalau nitrifikasi dan fiksasi nitrogen.

Kita dapat menemukan contoh simbiosis amensalisme pada interaksi beberapa makhluk hidup. Berikut ini adalah contoh-contoh tersebut.

1. Gulma dan Tanaman Produksi
Beberapa gulma diketahui dapat mengeluarkan zat alelopati yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman produksi. Alang-alang (Imperata cylindrica) diketahui merupakan gulma yang paling kuat mengeluarkan zat racun ini. Wajar tentu jika kita menemukan pertumbuhan mereka begitu cepat dan membuat tanaman produksi di sekitarnya terhambat untuk tumbuh. 

Selain alang-alang, rumput teki (Cyperus kilingia) juga merupakan simbion yang dapat mengeluarkan zat racun bagi tumbuhan di sekitarnya. Oleh karena itu, para petani biasanya sangat membenci gulma ini. Pengendalian gulma teki mutlak harus dilakukan jika para petani ingin hasil panennya tidak menurun.

2. Pohon Walnut dan Tumbuhan di Sekitarnya
Pohon walnut adalah tanaman subtropis yang menghasilkan kacang walnut, salah satu kacang paling mahal di dunia. Tanaman ini menghasilkan zat alelopati dan menyebarkannya ke ekosistem padang rumput dan ke sekitar tempat tumbuhnya. Hal ini membuat tumbuhan-tumbuhan lain tidak bisa hidup dan berkembang di sekitar tanaman ini.
Amensalisme - Farizbaiquni.blogspot.com

3. Pohon Pinus dan Tumbuhan di Sekitarnya
Sama seperti pohon walnut, pohon pinus pun menerapkan pola interaksi yang sama dengan mahluk hidup di ekosistem sekitar tempat tumbuhnya. Pinus juga mengeluarkan zat alelopati yang membuat tumbuhan-tumbuhan lain jadi terhambat untuk berkembang. Inilah yang menyebabkan mengapa kita akan sulit menemukan tumbuhan lain yang dapat hidup di sekitar area pertumbuhan pinus.

4. Jamur Penicillum sp dan Bakteri Gram Positif
Jamur penicillum sp adalah jamur yang dimanfaatkan dalam teknik bioteknologi modern sebagai antibiotik bagi manusia. Jamur ini mengeluarkan senyawa alelopati yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif penyebab beragam penyakit mematikan. Pola interaksi jamur Penicullum dengan bakteri gram positif juga dapat menjadi salah satu contoh simbiosis amensalisme.

5. Ganggang Hydrodictyon dan Scenedesmus
Sama seperti interaksi Penicillum sp., ganggang Hydrodictyon dan Scenedesmus juga dapat menghasilkan senyawa alelopati yang dapat menghambat bahkan mematikan pertumbuhan bakteri gram negatif. Organisme yang menjadi contoh simbiosis amensalisme satu ini juga digunakan sebagai antibiotik bagi pengobatan penyakit pada manusia.

Nah, demikianlah pemaparan mengenai pengertian dan contoh-contoh simbiosis amensalisme.

Terima Kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat
Artikel ini bersumber dari : http://www.ebiologi.com/2015/12/contoh-simbiosis-amensalisme.html (silahkan kunjungi ebiologi.com. Jika anda menyukai mata pelajaran Biologi disana artikelnya lengkap)

Daur Nitrogen dan Penjelasannya

Nitrogen (N2) adalah komponen terbesar dalam komposisi gas di atmosfer bumi.
Baik tumbuhan, hewan, maupun manusia, membutuhkan nitrogen untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya. Nitrogen adalah unsur utama dalam pembentuk asam amino, asam yang digunakan sebagai bahan penting dalam molekul pembentuk protein. Adapun di alam ini, nitrogen dapat ditemukan dalam bentuk senyawa N2, NO3, NO2, dan NH4. Ketersediaan nitrogen di alam dapat terpenuhi karena adanya daur nitrogen yang berlangsung secara terus menerus. Seperti apa daur nitrogen itu? Simak pemaparan yang telah eBiologi.com buat berikut ini.


Daur nitrogen adalah salah satu daur biogeokimia yang terjadi di bumi karena adanya interaksi yang terjadi antar komponen dalam ekosistem. Nitrogen secara umum terdapat dalam lapisan udara bumi (atmosfer) dan sebagian kecil terdapat dipermukaan litosfer bumi. Nitrogen banyak digunakan oleh tumbuhan sebagai bahan baku pertumbuhan makronya. Adapun beberapa sumber nitrogen di alam dapat tersedia karena terjadinya proses pemecahan nitrogen di udara secara alami melalui kejadian berikut ini.

1. Petir
Petir mempunyai energi besar yang bisa digunakan untuk memecah N diatmosfer sehingga ia dapat bereaksi dengan oksigen dan membentuk Nitrat (NO3). Nitrat (NO3) jatuh ke tanah bersama air hujan dalam daur air sehingga kemudian menjadi hara penting dalam menunjang kesuburan tanaman. 

2. Fiksasi
Ada beberapa bakteri yang memiliki kemampuan untuk mengikat nitrogen di udara (N2) menjadi bentuk terikat di tanah (NO3). Bakteri yang memiliki kemampuan ini misalnya bakteri Rhizobium, Marsiella crenata, Azotobacter, Rhodospirillum, Clostridium, dan bakteri kemoautotrof. Kedua bakteri ini bersimbiosis dengan tanaman Leguminosa (kacang-kacangan) dan membentuk bintil akar. 

3. Penambangan
Nitrogen sangat dibutuhkan tanaman untuk memperoleh pertumbuhan yang maksimal. Para petani biasanya memberikan tambahan pupuk ke tanaman. Pupuk nitrogen seperti Urea dan ZA diperoleh melalui proses penambangan nitrogen yang ada di udara. Penambangan semacam ini hanya dapat dilakukan dengan bantuan teknologi tinggi. 

Daur nitrogen sebagai salah satu bentuk daur biogeokimia berlangsung karena diawali proses penambatan nitrogen di udara melalui fiksasi yang dilakukan oleh bakteri tanah, karena bantuan petir, serta karena penambangan yang dilakukan oleh manusia. Setelah mengalami fiksasi, nitrogen kemudian melalui beberapa tahapan lanjut yang meliputi amonifikasi, nitrifikasi, dan denitrifikasi.

1. Amonifikasi
Amonifikasi adalah pengubahan senyawa amonia atau nitrat menjadi ammonium. Dalam daur nitrogen, ammonium dapat dihasilkan dari pengubahan nitrat yang dilakukan oleh bakteri Micrococcus denitrifican. Proses amonifikasi membuat jumlah nitrat di tanah jadi berkurang sehingga bersifat merugikan tanaman. Amonifikasi juga dapat terjadi pada aktivitas perombakan jasad mati dan metabolisme tubuh. Hasil ekskresi dan jasad mati dapat terdekomposisi oleh detritivor dan menghasilkan amonia (NH3) yang kemudian berubah menjadi amonium (NH4). Amonium memang dapat langsung dimanfaatkan oleh tumbuhan, namun sebagian besar darinya justru digunakan bakteri aerob sebagai sumber energi.

2. Nitrifikasi
Nitrifikasi adalah proses konversi amonium menjadi nitrat dengan bantuan enzim nitrogenase melalui 2 tahapan yaitu tahap nitritasi dan nitratasi. Nitritasi adalah konversi amonium menjadi nitrit (NO2) dengan bantuan bakteri Nitrosomonas, sedangkan nitratasi adalah konversi nitrit (NO2) menjadi nitrat (NO3) dengan bantuan bakteri Nitrobacter. Dalam daur nitrogen, nitrifikasi hanya dapat berlangsung pada kondisi cukup oksigen (aerob), sedangkan pada kondisi tidak cukup oksigen (anaerob) proses denitirifikasilah yang akan terjadi.

3. Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah suatu proses dalam daur nitrogen yang menyebabkan pelepasan nitrogen ke udara dipicu oleh kondisi anaerob di dalam tanah. Di kondisi anaerob, bakteri-bakteri di tanah -seperti Micrococcus denitrifican, Thiobacillus denitrifican, dan Pseudomonas denitrifican, mengambil oksigen dari nitrat yang ada di dalam tanah. Karena kondisi ini, beberapa nitrat berubah menjadi nitrogen (N2) sehingga ia kembali terlepas ke udara. Seperti amonifikasi, denitrifikasi juga sangat merugikan tanaman karena pasokan nitrit untuk kesuburan tanah jadi berkurang. 

Nah, itulah tahapan-tahapan yang dilalui dalam daur nitrogen yang selama ini terjadi di lingkungan hidup kita.

Terima Kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat
Artikel ini bersumber dari : http://www.ebiologi.com/2015/06/daur-nitrogen-tahapan-proses-dan.html (silahkan kunjungi ebiologi.com. Jika anda menyukai mata pelajaran Biologi disana artikelnya lengkap)

Sabtu, 06 Februari 2016

Jenis - Jenis Puisi Baru Beserta Contohnya

Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Puisi adalah karya sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia. (Herman Waluyo). Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). (Sumardi).

Pengertian lain dari puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat (James Reevas). Puisi merupakan ungkapan pikiran yang bersifat musikal (Thomas Carlye). Puisi merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud yang paling berkesan (Pradopo). Puisi merupakan bentuk  pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan (Herbert Spencer)

Jenis Puisi
1.    Puisi lama
2.    Puisi baru

Puisi Baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

Ciri-ciri Puisi Baru :
  • Bentuknya rapi, simetris;
  • Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
  • Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
  • Sebagian besar puisi empat seuntai;
  • Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
  • Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.

Jenis-jenis Puisi Baru Menurut isinya

1. Balada 
adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya. Contoh: Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Balada Matinya Seorang Pemberontak”.

2. Himne 
adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernapaskan ketuhanan.
Contoh:

Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu
menitikkan darah dari tangan dan kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di datam hati.

                                            (Karya : Saini S.K)

3. Ode 
adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.
Contoh:

Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantun keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia

                                             (Karya : Asmara Hadi)

4. Epigram 
adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani epigramma yang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.
Contoh:

Hari ini tak ada tempat berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan
Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.

                                              (Karya : Iqbal)
5. Romansa
adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Berasal dari bahasa Perancis Romantique yang berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra

7. Elegi 
adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.
Contoh:

Senja di Pelabuhan Kecil
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

                                                        (Karya : Chairil Anwar)
8. Satire
adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal dari bahasa Latin Satura yang berarti sindiran; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)
Contoh:

Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.

                                                  (Karya  : WS Rendra)

JENIS - JENIS PUISI BARU DARI BENTUKNYA

1. Distikon
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).
Contoh:

Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh

                                                (Karya : Or. Mandank)

3.Terzina
 puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).
Contoh:

Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari

                                                  (Karya : Sanusi Pane)

4. Kuatrain
puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai).
Contoh :

Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu

                                                   (Karya : A.M. Daeng Myala)

5.Kuint
 adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).
Contoh :

Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan

                                                        (Karya : Or. Mandank)

6. Sektet
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).
Contoh:

Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhent dari bernapas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih

                                                       (Karya : Ipih)

7.Septime
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).
Contoh:

Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya

                                                           (Karya : Mohammad Yamin)

8. Oktaf / Stanza
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).
Contoh:

Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang

                                                      (Karya : Sanusi Pane)

9. Soneta
adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta berasal dari kata sonneto (Bahasa Italia) perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi soneta adalah puisi yang bersuara. Di Indonesia, soneta masuk dari negeri Belanda diperkenalkan olehMuhammad Yamin dan Roestam Effendi, karena itulah mereka berdualah yang dianggap sebagai ”Pelopor/Bapak Soneta Indonesia”. Bentuk soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah jumlah barisnya (empat belas baris).
Contoh:

Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )

Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat
artikel ini bersumber dari : 
- http://www.planetxperia.tk/2014/03/pengertian-puisi-struktur-puisi-dan.html
- https://hunhaunahanah2nj.wordpress.com/2013/03/12/jenis-jenis-puisi/

Jenis - Jenis Puisi Lama Beserta Contohnya

Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Puisi adalah karya sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia. (Herman Waluyo). Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). (Sumardi).

Pengertian lain dari puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat (James Reevas). Puisi merupakan ungkapan pikiran yang bersifat musikal (Thomas Carlye). Puisi merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud yang paling berkesan (Pradopo). Puisi merupakan bentuk  pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan (Herbert Spencer)

Jenis Puisi 
1.    Puisi lama
2.    Puisi baru

PUISI LAMA
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
  • Jumlah kata dalam 1 baris
  • Jumlah baris dalam 1 bait
  • Persajakan (rima)
  • Banyak suku kata tiap baris
  • Irama
  • Ciri puisi lama:

Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya. Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

Jenis-jenis puisi lama

1. Mantra 
adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
Contoh:

Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

2. Karmina 
adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
Contoh:

Dahulu parang sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)

3. Seloka 
adalah pantun berkait.
Contoh:

Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan

4. Gurindam 
adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
Contoh:

Kurang pikir kurang siasat     (a)
Tentu dirimu akan tersesat    (a)
Barangsiapa tinggalkan sembahyang  (b)
Bagai rumah tiada bertiang     (b)
Jika suami tiada berhati lurus  (c)
Istri pun kelak menjadi kurus   (c)

5. Syair 
adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.
Contoh:

Pada zaman dahulu kala   (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana    (a)

6. Talibun 
adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.
Contoh:

Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjala
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu

Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat
artikel ini bersumber dari : 
- http://www.planetxperia.tk/2014/03/pengertian-puisi-struktur-puisi-dan.html

- https://hunhaunahanah2nj.wordpress.com/2013/03/12/jenis-jenis-puisi/

Jumat, 05 Februari 2016

Jenis - Jenis Puisi Beserta Contohnya


Jenis Puisi - Farizbaiquni.blogspot.com

Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Puisi adalah karya sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia. (Herman Waluyo). Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). (Sumardi).

Pengertian lain dari puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat (James Reevas). Puisi merupakan ungkapan pikiran yang bersifat musikal (Thomas Carlye). Puisi merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud yang paling berkesan (Pradopo). Puisi merupakan bentuk  pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan (Herbert Spencer)

Jenis Puisi 
1.    Puisi lama
2.    Puisi baru

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
  • Jumlah kata dalam 1 baris
  • Jumlah baris dalam 1 bait
  • Persajakan (rima)
  • Banyak suku kata tiap baris
  • Irama
  • Ciri puisi lama:

Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya. Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

Jenis-jenis puisi lama

1. Mantra 
adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
Contoh:

Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

2. Karmina 
adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
Contoh:

Dahulu parang sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)

3. Seloka 
adalah pantun berkait.
Contoh:

Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan

4. Gurindam 
adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
Contoh:

Kurang pikir kurang siasat     (a)
Tentu dirimu akan tersesat    (a)
Barangsiapa tinggalkan sembahyang  (b)
Bagai rumah tiada bertiang     (b)
Jika suami tiada berhati lurus  (c)
Istri pun kelak menjadi kurus   (c)

5. Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.
Contoh:

Pada zaman dahulu kala   (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana    (a)

6. Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.
Contoh:

Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjala
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu

Puisi Baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

Ciri-ciri Puisi Baru :
  • Bentuknya rapi, simetris;
  • Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
  • Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
  • Sebagian besar puisi empat seuntai;
  • Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
  • Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.

Jenis-jenis Puisi Baru Menurut isinya

1. Balada 
adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya. Contoh: Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Balada Matinya Seorang Pemberontak”.

2. Himne 
adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernapaskan ketuhanan.
Contoh:

Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu
menitikkan darah dari tangan dan kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di datam hati.

                                            (Karya : Saini S.K)

3. Ode 
adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.
Contoh:

Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantun keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia

                                             (Karya : Asmara Hadi)

4. Epigram 
adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani epigramma yang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.
Contoh:

Hari ini tak ada tempat berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan
Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.

                                              (Karya : Iqbal)
5. Romansa
adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Berasal dari bahasa Perancis Romantique yang berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra

7. Elegi 
adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.
Contoh:

Senja di Pelabuhan Kecil
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

                                                        (Karya : Chairil Anwar)
8. Satire
adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal dari bahasa Latin Satura yang berarti sindiran; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)
Contoh:

Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.

                                                  (Karya  : WS Rendra)

JENIS - JENIS PUISI BARU DARI BENTUKNYA

1. Distikon
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).
Contoh:

Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh

                                                (Karya : Or. Mandank)

3.Terzina
 puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).
Contoh:

Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari

                                                  (Karya : Sanusi Pane)

4. Kuatrain
puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai).
Contoh :

Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu

                                                   (Karya : A.M. Daeng Myala)

5.Kuint
 adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).
Contoh :

Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan

                                                        (Karya : Or. Mandank)

6. Sektet
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).
Contoh:

Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhent dari bernapas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih

                                                       (Karya : Ipih)

7.Septime
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).
Contoh:

Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya

                                                           (Karya : Mohammad Yamin)

8. Oktaf / Stanza
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).
Contoh:

Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang

                                                      (Karya : Sanusi Pane)

9. Soneta
adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta berasal dari kata sonneto (Bahasa Italia) perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi soneta adalah puisi yang bersuara. Di Indonesia, soneta masuk dari negeri Belanda diperkenalkan olehMuhammad Yamin dan Roestam Effendi, karena itulah mereka berdualah yang dianggap sebagai ”Pelopor/Bapak Soneta Indonesia”. Bentuk soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah jumlah barisnya (empat belas baris).
Contoh:

Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )

Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat
artikel ini bersumber dari : 
- http://www.planetxperia.tk/2014/03/pengertian-puisi-struktur-puisi-dan.html
- https://hunhaunahanah2nj.wordpress.com/2013/03/12/jenis-jenis-puisi/