Sabtu, 10 September 2016

Intensitas Bunyi

PENGERTIAN TARAF INTENSITAS BUNYI


Secara sederhana, Taraf intensitas bunyi bisa diartikan dengan tingkat kebisingan suatu bunyi pada pendengaran manusia. Bunyi yang mempunyai taraf intensitas yang tinggi akan memekakkan telinga kita seperti bunyi ledakan bom atau pesawat terbang. Namun ada juga bunyi yang sangat pelan sampai sampai tidak terdengar oleh telinga kita.
Secara fisika, Taraf intensitas bunyi merupakan perbandingan nilai logaritma antara intensitas bunyi yang diukur (I) dengan intensitas ambang pendengaran (Io). Intensitas ambang pendengaran (Io) yaitu intensitas bunyi terkecil yang masih mampu didengar oleh telinga, Besarnya ambang pendengaran berkisar pada 10 -12 W/m2. Satuan dari Taraf Intensitas bunyi adalah desiBell (dB).


Berikut tabel taraf intensitas beberapa sumber bunyi
http://farizbaiquni.blogspot.co.id/


RUMUS TARAF INTENSITAS BUNYI

Taraf intensitas dari sebuah sumber bunyi dirumuskan dengan :
http://farizbaiquni.blogspot.co.id/

TARAF INTENSITAS DARI n BUAH SUMBER BUNYI IDENTIK

Jika terdapat sebanyak n buah sumber bunyi yang identik (mempunyai intensitas bunyi sama), besar Taraf intensitas totalnya dirumuskan dengan persamaan :


http://farizbaiquni.blogspot.co.id/

PERBANDINGAN TARAF INTENSITAS PADA RADIUS YANG BERBEDA

Taraf intensitas bunyi pada jarak yang berbeda dari sumber bunyi akan berbeda, dirumuskan dengan :
http://farizbaiquni.blogspot.co.id/

NOTE : Persamaan di atas sebenarnya sama, persamaan pertama R1/R2 dan persamaan kedua R2/R1. Lebih mudah mana ? Yang kedua lebih mudah karena biasanta R2 > R1.



CONTOH SOAL TARAF INTENSITAS BUNYI



SOAL NO 1 
Sebuah sumber bunyi mempunyai Intensitas Bunyi sebesar 10-8 Watt/m2. Jika Intensitas ambang pendengaran Io = 10-12 W/m2 Maka besar taraf intensitas bunyi tersebut adalah .... 
a. 10 dB 
b. 40 dB 
c. 80 dB 
d. 120 dB 
e. 160 dB 

Jawaban : B 
Pembahasan : 

http://farizbaiquni.blogspot.co.id/

SOAL NO 2
Jika taraf intensitas bunyi dari sebuah mesin jet adalah 110 dB, maka intensitas bunyi mesin tersebut adalah . . . . 
a. 100 watt/m2 
b. 10 watt/m2 
c. 1 watt/m2 
d. 0,1 watt/m2 
e. 0,01 watt/m2 

Jawaban : D
Pembahasan :

http://farizbaiquni.blogspot.co.id/
SOAL NO 3
Sebuah sirine rata-rata menimbulkan taraf intensitas 100 dB. Berapa taraf intensitas yang ditimbulkan oleh 10 buah sirine secara bersamaan? 
A. 105 dB 
B. 110 dB 
C. 115 dB 
D. 120 dB 
E. 130 dB

Jawaban : B
Pembahasan :

http://farizbaiquni.blogspot.co.id/

SOAL NO 4
Taraf intensitas bunyi suatu tempat yang berjarak 5 m dari sumber bunyi sebesar 70 dB. Tempat yang berjarak 500 m dari sumber bunyi bertaraf intensitas sebesar .... 
A. 10 dB 
B. 30 dB 
C. 50 dB 
D. 80 dB 
E. 110 dB

Jawaban : B
Pembahasan :

http://farizbaiquni.blogspot.co.id/
SOAL NO 5
Intensitas bunyi sebuah mesin jahit yang sedang bekerja adalah 10-9 watt/m2. Jika intensitas ambang bunyi adalah 10-12 Watt/m2, maka taraf intensitas bunyi dari 10 mesin jahit yang sedang bekerja bersama-sama adalah … 
A. 400 dB 
B. 300 dB 
C. 40 dB 
D. 30 dB 
E. 3 dB 

Jawaban : C
Pembahasan :
I = 10-9 watt/m2              Io = 10-12 Watt/m2            n = 10 mesin
Langkah pertama penyyelesaian soal ini adalah dengan mencari TI untuk sebuah mesin. Kemudian menentukan TI untuk 10 mesin.

http://farizbaiquni.blogspot.co.id/

Mudah bukan memahami materi Taraf Intensitas Bunyi. Semoga membantu memahami materi di sekolah kalian. See you guys!



Terima Kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat
Artikel ini bersumber dari :

-  http://www.instafisika.com/
Silahkan kunjungi situs tersebut apabila ingin mengetahui materi fisika lainnya ... dijamin lengkap !

Gelombang Fisika



Gelombang Fisika – Setelah kemarin kita belajar banyak tentang getaran, kali ini kita akan membahas satu materi fisika yaitu gelombang. Kalau sobat ditanya apa beda getaran dan gelombang, apa jawaban yang akan sobat berikan? Gelombang dan getaran adalah dua hal yang berbeda, sobat bisa temukan perbedaannya dengan mengikuti ulasan berikut :

Apa itu gelombang ?
Sobat bisa membayangkan gelombang adalah getaran yang ia bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain dengan melalui media tertentu atau bahkan bisa tanpa melalui media (ruang hampa). Jadi gelombang adalah getaran yang berulang, ia merambat melalui media tertentu atau tanpa media, berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain. Medium sendiri adalah media atau zat yang membawa gelombang.

Macam-macam Gelombang
Macam gelombang sangat banyak ada gelombang bunyi, radio, elektromagnet, dan masih banyak lagi. Akan tetapi yang sering kita dengar ada namanya gelombang transversal dan longitudinal. Penggolongan gelombang menjadi dua kelompok tersebut didasarkan pada arah getaran dan arah rambatnya.

A. Gelombang Transversal
Yang dinamakan gelombang transversal adalah gelombang yang punya arah getaran yang tegak lurus terhadap arah perambatannya. Contoh gelombang transversal bisa sobat jumpai pada gelombang tali dan gelombang air. Karena arah rambatannya tegak lurus dengan arah getaran, bentuk gelombang ini adalah seperti gunung dan lembah yang berurutan. Berikut ini ilustrasi dan istilah-istilah pada gelombang transversal :

http://farizbaiquni.blogspot.co.id/
Add caption
Puncak Gelombang (Gunung) : titik-titik tertinggi pada gelombang
Dasar Gelombang (Lembah) : titik-titik dasar terendah dari suatu gelombang
Bukit Gelombang : bagian gelombang yang menyerupai gunung dengan titik tertingi –> puncak gelombang
Lembah Gelombang : bagian gelombang yang menyerupai lembah dengan titik terendah –> dasar gelombang.
Panjang Gelombang : jarak antara dua puncak atau dua lembah gelombang
Amplitudo (A) : simpangan terjauh dari garis keseimbangan

Periode (T) : waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak dua puncak atau dua lembah yang berurutan. Atau gampangnya sobat bisa bilang waktu yang diperlukan untuk membuat satu gelombang.

B. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang getarannya punya arah yang sama dengan arah perambatannya. Pada gelombang ini  gerakan dari medium gelombang searah dengan propagasi gelombang. Bunyi adalah salah satu contoh dari gelombang ini. Pada gelombang bunyi yang menjadi medium perantara adalah udara. Medium tersebut secara bergantian merapat dan merengang karena adanya pergeseran getaran (berpindah tempat). Istilah istilah dalam gelombang longitudinal.
http://farizbaiquni.blogspot.co.id/

Rapatan : daerah sepanjang gelombang yang mempunyai rapatan atau tekanan molekul lebih tinggi
Renggangan : daerah sepangjang gelombang yang memiliki rapatan molekul yang lebih rendah
Panjang 1 gelombang : jaraka atara dua rapatan atau antara dua renggangan yang saling berdekatan.

Rumus Gelombang : Cepat Rambat, Frekuensi, Periode dan Panjang Gelombang
Ada beberapa variabel yang dijumpai ketika belajar gelombang seperti cepat rambat, frekuensi, dan juga periode. Soal-soal fisika SMA tentang gelombang tidak akan jauh-jauh dati 3 variabel tersebut.  Cepat rambat gelombang dilambangkan dengan (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam waktu 1 detik. Hubungan antara keempat besaran tersebut adalah
“cepat rambat gelombang sama dengan perkalian panjang gelombang λ (baca lambda) dengan frekuensi”
v = λ . f
dari rumus di atas sobat bisa menurunkan beberapa rums
λ = v / f
karena frekuensi berbanding terbalik langsung dengan periode f = 1 / t  maka
v = λ / t
λ = v . t

Contoh Soal
  1. Jika ada sumber getaran bergetar dengan frekuensi 200 Hz, panjang gelombang yang terpancar adalah 4 m, coba tentukan cepat rambat gelombang tersebut! Pilihan jawabannya
a. 550 m/s
d. 800 m/s
b. 600 m/s
c. 200 m/s
Jawab :
v = λ . f = 4 . 200 = 800 m/s, jawaban d

  1. Diketahui sebuah gelombang longitudinal dari sebuah lonceng adalah 20 Hz. Jika cepat rambat gelombang di udara adalah 360 m/s, maka jarak antar dua rapatan yang saling berdekatan adalah?
a.10m 
d. 18 m
b. 11m 
e. 20 m
c. 14 m
Jawab :
jarak antara dua rapatan yang saling berdekatan sama dengan jarak 1 gelombang (λ).
λ = v/f = 360/20 = 18 m, jawaban d

Terima Kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat
Artikel ini bersumber dari :
-  http://rumushitung.com/

Minggu, 07 Februari 2016

Pengertian dari Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap, dan Keterangan

SPOK - farizbaiquni.blogspot.com
Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan ataupun tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Jabatan atau fungsi dalam kalimat meliputi subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Nah berikut merupakan pengertian secara singkat namun jelas mengenai jabatan kalimat tersebut.

- Subjek (S)
Subjek adalah fungsi inti kedua setelah predikat. Bentuk subjek biasanya berupa nomina, baik berupa kata, frasa, maupun klausa. Untuk menentukan subjek, dapat ditentukan dengan menggunakan pertanyaan siapa dan apa.

- Predikat (P)
Pada suatu kalimat, predikat menjadi fungsi paling inti karena hubungan antara fungsi-fungsi yang lain melalui predikat. Predikat pada umumnya menyatakan suatu tindakan (aksi), proses, presitiwa, keadaan, atau perihal.

- Objek (O)
Objek merupakan bagian yang menerangkan langsung terhadap predikat kata kerja transitif. Biasanya berupa nomina, atau frasa nominal. Pada kalimat aktif transitif, objek akan bergeser fungsinya menjadi subjek jika kalimat itu dipasifkan.

- Pelengkap (Pel.)
Dalam kalimat, pelengkap menerangkan langsung predikat kata kerja intransitif. Pelengkap memiliki kemiripan dengan objek. Namun, pelengkap tidak dapat menjadi subjek akibat penafsiran kalimat.

- Keterangan (Ket.)
Keterangan merupakan bagian kalimat yang ingin menerangkan selutruh bagian kalimat dan dapat dipindahkan tanpa mengubah makna kalimat tersebut.

Terima Kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat
Artikel ini bersumber dari : 
-  http://rumus-ilmiah.blogspot.co.id/2014/10/jabatan-kalimat-pengertian-subjek.html

Pengertian dari Subjek, Predikat, Objek dan Keterangan

SPOK - Farizbaiquni.blogspot.com
Dalam suatu kalimat terdiri dari beberapa unsur antara lain subyek, predikat, obyek ,pelengkap dan keterangan.

1. SUBJEK
Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa kepada Predikat.
Contoh : 
1. Hadi memelihara binatang 
Siapa memelihara? Jawab : Hadi. (maka Hadia adalah Subjek (S) 
2. Meja itu dibeli oleh paman.
Apa dibeli ? = jawab Meja

- Biasanya disertai kata itu,ini,dan yang (yang ,ini,dan itu juga sebagai pembatas antara subyek dan predikat)
Contoh : 
Anak itu membawa bukuku

2. PREDIKAT
Pada suatu kalimat, predikat menjadi fungsi paling inti karena hubungan antara fungsi-fungsi yang lain melalui predikat. Predikat pada umumnya menyatakan suatu tindakan (aksi), proses, presitiwa, keadaan, atau perihal.

Ciri-cirinya :
- Menimbulkan Pertanyaan apa atau siapa.
Dalam hal ini jika predikat maka dengan pertanyaan tersebut akan ada jawabannya.
Perhatikan pada Subyek diatas. Subyek dan predikat ditentukan secara bersama-sama.

- Kata Adalah atau Ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Kalimat dengan Predikat demikian itu terutama digunakan pada kalimat majemuk bertingkat anak kalimat pengganti predikat.

- Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.

3. OBJEK
Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.

- Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.

- Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.

- Didahului kata Bahwa
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.

4. PELENGKAP
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap.

- Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.

a) Diah mengirimi saya buku baru.
b) Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat.

- Hasil jawaban dari predikat dengan pertanyaan apa.
Contoh :
a. Pemuda itu bersenjatakan parang.
Kata parang adalah pelengkap.
Bersenjatakan apa ? jawab parang ( maka parang sebagai pelengkap )

b. Budi membaca buku.
Membaca apa ? jawab buku (buku sebagai obyek karena dapat
menempati Subyek)

5 KETERANGAN
Dalam kalimat, pelengkap menerangkan langsung predikat kata kerja intransitif. Pelengkap memiliki kemiripan dengan objek. Namun, pelengkap tidak dapat menjadi subjek akibat penafsiran kalimat.

Ciri- cirinya :
-  dapat dipindah –pindah posisinya 
contoh :

Didi sudah membuat tiga kue dengan bahan itu.

S P O K

Dengan bahan itu Didi sudah membuat tiga kue .
Didi dengan bahan itu sudah membuat tiga kue.

- Dari jabatan SPOK menjadi KSPO dan SKPO .Keterangan dapat dipindahkan/disesuaikan strukturnya.

Terima Kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat
Artikel ini bersumber dari : 
- http://bahasaindonesiaonii.blogspot.co.id/2012/12/membedakan-subjek-predikat-objek.html 
-  http://rumus-ilmiah.blogspot.co.id/2014/10/jabatan-kalimat-pengertian-subjek.html


Pengertian Simbiosis Amensalisme dan Contohnya


Contoh Simbiosis Amensalisme / Selain mutualisme, komensalisme, dan parasitisme, dalam pola interaksi antar komponen biotik ekosistem dikenal pula istilah simbiosis amensalisme. Mengenai apa itu simbiosis amensalisme dan contoh-contohnya, kita akan membahasnya secara lugas pada artikel kali ini. Silakan disimak!

Simbiosis amensalisme adalah suatu hubungan timbal balik antar dua simbion yang mana salah satu dari simbion menekan pertumbuhan dan perkembangan simbion lainnya. Simbiosis amensalisme adalah kebalikan dari simbiosis komensalisme. Jika pada simbiosis komensalisme satu simbion diuntungkan sedang satu simbion lain tidak mendapatkan apa-apa, maka pada simbiosis amensalisme, satu simbion mengalami kerugian sedangkan simbion lainnya tidak memperoleh apa-apa.

Simbiosis amensalisme sering dikaitkan dengan istilah alelopati. Alelopati adalah suatu sifat menghambat pertumbuhan organisme di lingkungan sekitar melalui ekskresi zat racun. Zat racun yang dimaksud di sini sering disebut zat alelopati. Zat alelopati yang dikeluarkan oleh satu simbion dapat menghambat simbion lainnya melalui proses menghambat penyerapan unsur hara, menghambat pembelahan sel pada tumbuhan, menghambat sintesis protein, menghambat fotosintesis, menghambat respirasi, menghambat proses aktivasi enzim tumbuhan, melawan suksesi tumbuhan, menyebabkan ketegangan pada membran, menghalau penyebaran tumbuhan, atau dengan menghalau nitrifikasi dan fiksasi nitrogen.

Kita dapat menemukan contoh simbiosis amensalisme pada interaksi beberapa makhluk hidup. Berikut ini adalah contoh-contoh tersebut.

1. Gulma dan Tanaman Produksi
Beberapa gulma diketahui dapat mengeluarkan zat alelopati yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman produksi. Alang-alang (Imperata cylindrica) diketahui merupakan gulma yang paling kuat mengeluarkan zat racun ini. Wajar tentu jika kita menemukan pertumbuhan mereka begitu cepat dan membuat tanaman produksi di sekitarnya terhambat untuk tumbuh. 

Selain alang-alang, rumput teki (Cyperus kilingia) juga merupakan simbion yang dapat mengeluarkan zat racun bagi tumbuhan di sekitarnya. Oleh karena itu, para petani biasanya sangat membenci gulma ini. Pengendalian gulma teki mutlak harus dilakukan jika para petani ingin hasil panennya tidak menurun.

2. Pohon Walnut dan Tumbuhan di Sekitarnya
Pohon walnut adalah tanaman subtropis yang menghasilkan kacang walnut, salah satu kacang paling mahal di dunia. Tanaman ini menghasilkan zat alelopati dan menyebarkannya ke ekosistem padang rumput dan ke sekitar tempat tumbuhnya. Hal ini membuat tumbuhan-tumbuhan lain tidak bisa hidup dan berkembang di sekitar tanaman ini.
Amensalisme - Farizbaiquni.blogspot.com

3. Pohon Pinus dan Tumbuhan di Sekitarnya
Sama seperti pohon walnut, pohon pinus pun menerapkan pola interaksi yang sama dengan mahluk hidup di ekosistem sekitar tempat tumbuhnya. Pinus juga mengeluarkan zat alelopati yang membuat tumbuhan-tumbuhan lain jadi terhambat untuk berkembang. Inilah yang menyebabkan mengapa kita akan sulit menemukan tumbuhan lain yang dapat hidup di sekitar area pertumbuhan pinus.

4. Jamur Penicillum sp dan Bakteri Gram Positif
Jamur penicillum sp adalah jamur yang dimanfaatkan dalam teknik bioteknologi modern sebagai antibiotik bagi manusia. Jamur ini mengeluarkan senyawa alelopati yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif penyebab beragam penyakit mematikan. Pola interaksi jamur Penicullum dengan bakteri gram positif juga dapat menjadi salah satu contoh simbiosis amensalisme.

5. Ganggang Hydrodictyon dan Scenedesmus
Sama seperti interaksi Penicillum sp., ganggang Hydrodictyon dan Scenedesmus juga dapat menghasilkan senyawa alelopati yang dapat menghambat bahkan mematikan pertumbuhan bakteri gram negatif. Organisme yang menjadi contoh simbiosis amensalisme satu ini juga digunakan sebagai antibiotik bagi pengobatan penyakit pada manusia.

Nah, demikianlah pemaparan mengenai pengertian dan contoh-contoh simbiosis amensalisme.

Terima Kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat
Artikel ini bersumber dari : http://www.ebiologi.com/2015/12/contoh-simbiosis-amensalisme.html (silahkan kunjungi ebiologi.com. Jika anda menyukai mata pelajaran Biologi disana artikelnya lengkap)